Cara Negosiasi Gaji Saat Interview

Bagi para pencari kerja, gaji merupakan hal yang paling sensitif untuk dibicarakan. Tidak bisa dipungkiri bahwa salah satu motivasi kita dalam bekerja adalah karena gaji. Meskipun ada faktor lain yang yang cukup berpengaruh selain gaji, seperti hari kerja (5 hari kerja atau 6 hari kerja), jarak kantor dari rumah (luar kota atau dalam kota), status kepegawaian (outsourcing, kontrak atau tetap) dan sebagainya.

Sebenarnya gaji yang besar diikuti pula dengan tanggung jawab yang besar. Oleh karena itu, tidak mungkin selevel staff administrasi gajinya melebihi gaji seorang supervisor dalam satu perusahaan. Bila kita berharap gaji yang besar, setidaknya kita harus siap untuk menerima tantangan baru dalam hal pekerjaan. Dengan tantangan baru tersebut menjadikan kita menjadi pribadi yang berkembang dan dengan sendirinya skill kita akan bertambah. Semakin banyak Ilmu yang kita kuasai dan pengalaman yang kita miliki, maka dengan sendirinya value (nilai) kita di mata perusahaan akan semakin meningkat.

(baca : cara meyakinkan HRD dan user agar mau merekrut kita)

Bila kita sudah dipercaya oleh perusahaan, maka berapapun gaji yang kita inginkan akan dengan mudah diberikan. Seorang karyawan yang berprestasi tentu saja menjadi aset bagi perusahaan. Di dalam industri manufaktur, kita dikenalkan dengan faktor 4M (manusia, mesin, metode dan material). Itulah aset di perusahaan manufaktur.

Ada beberapa cara yang bisa dilakukan dalam proses negosiasi gaji saat interview kerja, di antaranya adalah sebagai berikut ini.

1. Gaji untuk seorang fresh graduate (lulusan baru)

Bagi anda seorang fresh graduate dan belum memiliki pengalaman kerja, mintalah gaji sewajarnya. Jangan terlalu tinggi dan juga jangan terlalu rendah. Biasanya gaji seorang fresh graduate adalah sekitar 1,25 x UMR hingga 1,5 x UMR. Misal kan UMR suatu kabupaten adalah Rp 3.000.000,- dan anda ingin 1,5 x UMR, maka gaji yang anda ajukan adalah 1,5 x Rp 3.000.000,- = Rp 4.500.000,-.

(baca juga : hyundai tetap membangun pabrik di Indonesia meskipun di masa pandemi covid 19)

Catatan : Jangan pernah meminta gaji sesuai standar perusahaan, kecuali bila perusahaan tersebut adalah perusahaan bonafit (semisal BUMN). Mengapa? Bila anda meminta gaji sesuai standar perusahaan, bisa saja perusahaan tersebut memberikan gaji senilai UMR kabupaten.

2. Gaji untuk pengalaman kerja antara 2 sampai 3 tahun

Bagi anda yang memiliki pengalaman kerja antara 2 sampai 3 tahun, anda bisa melakukan nego gaji senilai 2 x UMR kabupaten. Misalnya, UMR di suatu kabupaten adalah Rp 3.000.000,-, maka gaji yang bisa anda ajukan adalah 2 x Rp 3.000.000,- = Rp 6.000.000,-. Rata – rata gaji senilai tersebut adalah gaji seorang senior staff atau seorang supervisor.

(baca juga : tentang PT Astra International Tbk)

3. Gaji bagi yang memiliki pengalaman kerja lebih dari 5 tahun

Bagi anda yang memiliki pengalaman kerja lebih dari 5 tahun, gaji yang cocok untuk anda ajukan adalah lebih dari 2 x UMR. Mengapa? Karena anda sudah cukup berpengalaman dan cukup dewasa untuk berkarir di dunia kerja. Silahkan nego gaji sesukanya dengan mempertimbangkan skill yang anda miliki. Selamat mencoba.

Itulah beberapa tips cara negosiasi gaji, tidak ada yang salah dan benar. Semua kembali kepada pribadi anda, seberapa pantas anda digaji, silahkan bisa anda putuskan sendiri. Salam karir!