Jumat, 26 Juli 2019

Cara Membuat Curriculum Vitae (CV) Yang Menarik Agar Dilirik HRD

Bagi para fresh graduate, tentu setelah lulus dari perguruan tinggi dan menyandang gelar sarjana ada keinginan untuk berkarir di suatu perusahaan. Untuk mendapatkan pekerjaan idaman, mereka harus melalui proses yang cukup panjang, seperti melamar pekerjaan, mendapatkan panggilan tes, mengikuti tes psikotes, mengikuti tes interview, tes kesehatan, hingga akhirnya diterima sebagai karyawan baru.
Tidak hanya bagi para fresh graduate saja, bahkan seorang yang profesional dan memiliki segudang pengalaman kerja pun terkadang masih menginginkan karir yang lebih baik daripada perusahaan sebelumnya. Oleh karena itu, tidak cukup dengan skill saja untuk bisa mendapatkan karir baru, selain itu harus bisa menarik perhatian HRD dengan menginformasikan skill yang dia miliki. Bagaimana agar seorang profesional tersebut bisa menarik HRD? Yaitu dengan cara menuliskan pengalaman kerja di dalam curriculum vitae secara detail.
(baca : perbedaan antara bos dan leader)
Kebetulan saya pernah interview di suatu perusahaan farmasi, dan General Manager tersebut mengatakan bahwa curriculum vitae saya cukup manarik Karena curriculum vitae yang saya buat lebih banyak menceritakan pengalaman kerja, skill, wawasan ilmu yang saya miliki, dan training – training yang pernah saya ikuti.
Bukan tanpa alasan sang General Manager tersebut tertarik dengan curriculum vitae saya. Sebab, dalam membuat curriculum vitae saya telah mencontoh penulisannya dari seorang mantan manager operasional sebuah perusahaan penerbangan terkemuka di Indonesia. Saya mendapatkan contoh curriculum vitae tersebut dari teman saya yang merupakan rekan kerjanya di perusahaan yang baru.
Berikut ini adalah tips cara membuat curriculum vitae yang menarik HRD versi saya, yang sudah mencontoh beliau.
1. Tulis keterangan biodata diri secara singkat, padat, dan jelas
Biodata diri tersebut terdiri dari nama, tempat tanggal lahir, no. Hp, dan alamat email. Itu saja? Iya, cukup itu saja. Singkat, padat dan jelas.
2. Ceritakan pengalaman kerja anda
Dalam curriculum vitae yang anda buat, anda harus lebih banyak menceritakan perjalanan karir anda. Anda pernah bekerja di perusahaan mana saja, sebagai apa, job desk nya apa, improve apa saja yang sudah anda berikan pada perusahaan anda. Ceritakan juga training – training apa saja yang pernah anda ikuti, siapa trainernya, kapan dan di mana training itu diadakan. Hal itu akan membuat anda terlihat sangat professional di mata HRD. Bagaimana jika nada seorang fresh graduate? cukup tuliskan pengalaman kerja praktek anda dan studi kasus tugas akhir anda (skripsi)
3. Tulis curriculum vitae anda dalam bahasa inggris
Bahasa inggris merupakan bahasa internasional. Banyak perusahaan milik asing (PMA) yang mencari kandidat karyawan yang bisa berbahasa inggris. Oleh karena itu, tulislah curriculum vitae anda dalam bahasa inggris meskipun anda tidak fasih berbahasa inggris. Setidaknya anda sudah menarik perhatian sang HRD untuk mengundang anda dalam sesi interview.
4. Berikan foto profil yang unik dan anti mainstream
Kebanyakan seorang pencari kerja memasang foto profil resmi dengan jas hitam berdasi berlatar belakang warna merah atau biru. Cobalah dengan memasang foto profil anda yang menggambarkan sedang beraktivitas dengan tersenyum. Apa saja yang penting sopan dan wajah anda terlihat dengan jelas.
5. Jangan tulis umur
Mengapa? Karena sudah tertulis pada tempat dan tanggal lahir. Pihak HRD sudah mengetahui umur anda melalui informasi tempat dan tanggal lahir yang sudah anda tuliskan.
(baca juga : pengalaman kerja sebagai staff produksi)
6. Jangan menuliskan nilai IPK
Mengapa? Bagi perusahaan dan seorang yang sudah professional, IPK tidak terlalu penting. Perusahaan lebih tertarik pada skill dan pengalaman kerja yang anda miliki dari pada sebuah nilai akademik untuk menyelesaikan setiap problem di perusahaan. Apalagi jika nilai IPK anda tidak terlalu bagus, lebih baik simpan saja. Jika HRD menanyakan, baru informasikan kepada mereka.
7. Tidak perlu melampirkan transkip nilai
Mengapa? Kasusnya sama, yaitu seperti pada point nomer 3. Kecuali bila anda seorang fresh graduate, silahkan pasang transkip nilai bila hal itu merupakan syarat dari perusahaan yang anda tuju.
8. Informasikan riwayat pendidikan yang terakhir saja (ijazah terakhir)
Mengapa? Sebenarnya ijazah terakhir sudah mewakili arah karir anda di dunia kerja. Misal sarjana teknik, maka bidang yang anda kuasai adalah seputar engineering. HRD tidak peduli anda lulus dari SD mana, SMP mana, dan SMA mana. Maka cukup tulis pendidikan terakhir saja.
(baca : cara negosiasi gaji saat interview)
Itulah beberapa contoh dalam menulis curriculum vitae. Tidak ada yang benar dan salah, namun setidaknya cara tersebut sudah pernah saya coba dan sering dipanggil oleh perusahaan yang ingin saya tuju. Terima kasih telah berkunjung ke blog saya, salam karir !

Tidak ada komentar:

Posting Komentar