Dalam suatu proses rekrutmen calon karyawan baru, hampir semua perusahaan menggunakan tes psikologi atau Psychology Test (psikotes) dalam tahap seleksinya. Psikotes secara umum mengarah pada tes kepribadian seseorang yang ingin diketahui kecocokannya.
Melalui hasil psikotes, perusahaan akan menilai apakah kepribadian dan kemampuan orang tersebut sesuai dengan kebutuhan perusahaan atau tidak.
Psikotes tidak memandang seseorang karena kemampuan akademik saja. Karena seorang pelamar kerja dengan kemampuan akademik yang tinggi, bisa saja tidak lolos seleksi psikotes. Sebaliknya, mereka dengan nilai akademik yang biasa - biasa saja, justru berhasil lolos pada tahapan ini.
(Baca juga : perbedaan fungsi otak kanan dan kiri)
Sebagian orang berpendapat bahwa tahapan seleksi psikotes cukup rumit. Namun di sisi yang lain, tidak sedikit orang yang mampu menyelesaikan soal psikotes dengan baik. Seseorang yang sering mengerjakan soal - soal psikotes ketika menerima panggilan kerja akan terbiasa menghadapi ujian tersebut. Biasanya soal - soal psikotes hampir sama formatnya di setiap perusahaan.
Jenis - jenis psikotes umumnya di perusahaan
1. Tes logika aritmatika
Jenis tes psikologi yang satu ini sangat berguna hasilnya untuk perusahaan. Karena dapat diketahui kemampuan calon karyawannya dalam menganalisa dan memahami suatu pola deret angka.
2. Tes wartegg
Penemunya bernama Ehrig Wartegg seorang psikolog yang berasal dari Jerman. Di dalam tes ini kita akan menemukan 8 kotak dengan pola yang berbeda. Biasanya kotak-kotak tersebut mengandung pola titik, garis lurus berjejeran, garis tegak lurus, garis melengkung, dua garis tidak beraturan, kotak hitam kecil, garis melengkung, jajaran titik yang melingkar, dan masih banyak lainnya.
(Baca juga : alasan perusahaan lebih memilih freshgraduate daripada yang berpengalaman)
3. Tes analog verbal
Tes ini terdiri dari 40 soal, dimana soal-soal tersebut berisi antonim/sinonim/analog dari suatu kata. Fungsi dari tes ini adalah untuk mengetahui kemampuan seseorang dalam menghadapi suatu kondisi atau permasalahan. Selain itu ya ini berfungsi sebagai penilaian seberapa jauh kita mampu menerka dan memahami sebab-akibat pada suatu permasalahan.
4. Tes draw a man
Pada tes ini kita diharuskan menggambar seorang manusia. Setelah itu deskripsikan jenis kelamin, usia, dan juga aktifitas di dalam gambar tersebut. Hasil atau fungsi dari tes yang satu ini yaitu untuk mengetahui kepercayaan diri seseorang, tanggung jawabnya, ketahanan dan juga kestabilannya dalam bekerja.
5. Tes Edwards Personal Preference Schedule (EPPS)
Fungsi dari tes ini adalah untuk menunjukkan jati diri dan kepribadian seseorang secara lebih detail. Tes ini terdiri dari 225 nomor soal, yang di dalam masing-masing soal hanya terdapat dua pilihan jawaban seperti A atau B. Pilihan yang kita pilih biasanya menunjukkan atau sesuai dengan kepribadian kita.
(Baca juga : perbedaan sifat antara bos dengan leader)
6. Tes kraeplin
Tes ini terdiri dari gugusan angka yang tersusun membujur atau dari atas ke bawah dalam bentuk lajur. Kita akan diminta untuk menjumlahkan dua angka dengan waktu yang telah ditentukan untuk setiap kolomnya. Tes ini memiliki fungsi untuk menilai tingkat ketahanan, konsistensi, ketelitian, sikap terhadap tekanan, penyesuaian diri, dan juga kecepatan mengerjakan pekerjaan.
7. Tes army alpha intelegence
Pada tes ini terdapat 12 soal dengan kombinasi deret angka dan juga deret bentuk. Antara soal yang satu dengan yang lain terkadang akan saling berhubungan. Fungsi dari tes ini adalah untuk mengukur kemampuan daya tangkap kita dalam melaksanakan dan menerima perintah atau instruksi, cepat atau lambat.
(Baca juga : perbedaan antara bos dengan leader)
Terima kasih telah berkunjung ke blog saya, semoga artikel ini bisa bermanfaat.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar