Kamis, 22 Agustus 2019
Pengalaman Kerja Sebagai Staff Produksi
Pada artikel ini saya akan bercerita tentang pengalaman kerja saya sebagai staff produksi di sebuah pabrik daur ulang kertas di kota kudus, provinsi jawa tengah, Indonesia. Saya sebagai staff produksi bertanggung jawab terhadap laporan hasil produksi, serta laporan permasalahan yang sedang terjadi di area produksi. Di tempat saya bekerja, departemen produksinya dibagi menjadi 3 bagian, yaitu bagian stock preparation (persiapan bubur kertas), bagian paper machine (unit mesin kertas), dan yang terakhir adalah bagian rewinder (proses penggulungan kertas).
Kebetulan saya pada waktu itu ditempatkan di unit paper machine. Tugas saya adalah membuat laporan hasil produksi paper machine per shift. Dalam laporan produksi tersebut terdapat 3 kategori yang menjadi konsentrasi saya, yaitu kapasitas produksi (kg), kualitas produksi (%), dan downtime mesin (menit).
Kapasitas produksi (kg) berkaitan dengan berapa kg produksi kertas yang diperoleh oleh tiap - tiap shift. Kualitas produksi (%) berkaitan dengan berapa kg % defect atau cacat kertas yang dihasilkan tiap – tiap shift. Sedangkan downtime mesin (menit) berkaitan dengan berapa menit mesin kertas tersebut berhenti produksi dikarenakan suatu masalah.
Selain merekap laporan hasil produksi dan laporan permasalahan produksi, saya mempresentasikan setiap minggu kepada masing - masing shift bersama dengan manager produksi, kepala bagian paper machine, supervisor paper machine dan operator paper machine. Kemudian dari hasil presentase tadi akan diambil langkah - langkah terbaik untuk menyelesaikan masalah - masalah yang sedang terjadi di bagian produksi berdasarkan hasil diskusi bersama. Permasalahan tersebut saya prioritaskan dengan menggunakan analisa diagram pareto, dimana masalah tertinggi yang menyebabkan target produksi tidak tercapai akan dibahas dan diselesaikan dalam meeting.
(baca juga : pengalaman bekerja di pabrik Jepang)Selain membuat laporan hasil produksi, saya juga bertanggung jawab terhadap efisiensi pemakaian steam batubara. Steam batubara digunakan untuk proses pengeringan kertas di mesin dryer dengan kadar air antara 7% - 7.5%. Cara pengontrolan pemakaian steam batubara yaitu dengan cara menghitung pemakaian per shift nya, jika melebihi 2.4 kg steam / kg kertas, maka pressure steam dapat diturunkan agar pemakaiannya tidak boros.
Tidak hanya membuat laporan produksi dan laporan efisiensi pemakaian steam batubara saja, saya juga bertanggung jawab terhadap penilaian kinerja operator (KPI). KPI atau key performance index adalah nilai raport yang diperoleh oleh setiap operator. Mereka memiliki target sendiri - sendiri sesuai dengan bidang pekerjaannya. Misal untuk operator mesin size press, maksimal downtime per shift adalah 20 menit atau maksimal kertas putus adalah 2 kali per shift.
(baca juga : perbedaan antara bos dan leader)
Selain membuat KPI untuk menilai kinerja operator, saya juga bertanggung jawab terhadap penjadwalan penggantian sparepart paper machine. Dalam membuat jadwal penggantian sparepart, biasanya saya sesuaikan dengan umur maksimal pemakaian yang efektif, dimana datanya saya dapatkan dari supplier terkait yang lebih mengetahui tentang knowledge product. Setiap bulan saya targetkan maksimal terjadi 1 kali waktu penggantian secara kolektif.
Begitulah kira – kira jobdesc seorang staff produksi di pabrik kertas, khususnya bagian staff paper machine. Memang terkesan seperti serabutan, namun pada akhirnya saya mendapatkan ilmu dan pengalaman baru khususnya di bidang administrasi produksi dan analisa data masalah produksi.
Terima kasih sudah mampir ke blog saya, salam karir!
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Mas Ayik pancen oye
BalasHapustrima kasih atas sharingnya pak
BalasHapus