Jumat, 04 Desember 2020

Pengertian Antara UMR, UMP, Dan UMK



Upah minimum merupakan nilai upah pokok (tanpa tunjangan) bulanan terendah yang ditetapkan oleh seorang gubernur. Dalam hal ini masyarakat sering menyebutnya sebagai Upah Minimum Regional (UMR). Namun, selain UMR, saat ini muncul istilah Upah Minimum Provinsi (UMP) dan Upah Minimum Kabupaten (UMK). Sebagian masyarakat masih bingung mengenai perbedaan istlah antara UMR, UMP, dan UMK.

Pengertian Upah Minimum Regional (UMR)

UMR adalah Upah Minimum Regional yang menjadi standar minimum untuk digunakan oleh para pengusaha atau pelaku industri dalam memberikan upah kepada pegawai, karyawan, atau buruh di dalam lingkungan perusahaannya. Sebelum UMR dihilangkan, UMR diatur melalui Peraturan Menteri Tenaga Kerja No.05/Men/1989 tanggal 29 Mei 1989 tentang Upah Minimum. Tetapi saat ini UMR telah dihapuskan, dan diganti dengan UMP dan UMK.

Pengertian Upah Minimum Provinsi (UMP)

UMP atau Upah Minimum Provinsi merupakan upah minimum yang berlaku untuk satu provinsi. Jika di dalam suatu kabupaten atau kita sudah memiliki ketentuan mengenai UMK yang jumlahnya harus lebih besar dari UMP maka yang berlaku adalah ketentuan mengenai UMK.

Pengertian Upah Minimum Kabupaten (UMK)

UMK adalah Upah Minimum Kota atau Kabupaten yang biasanya diberikan kepada pekerja. Biasanya UMK nilainya lebih besar dibandingkan dengan UMP.

(Baca juga : kota - kota di indonesia yang memiliki upah buruh tertinggi)


Perbedaan Antara UMP dan UMK

UMP ditetapkan oleh gubernur, sedangkan UMK ditetapkan oleh gubernur namun atas rekomendasi Dewan Pengupahan Provinsi dan rekomendasi bupati atau wali kota.

Selain itu, pada pengumumannya sendiri antara UMP dan UMK dilakukan secara serentak oleh masing-masing gubernur pada setiap tanggal 1 November. Sementara UMK ditetapkan dan diumumkan oleh gubernur selambat-lambatnya tanggal 21 November setelah menetapkan UMP. Nilai UMK juga lebih besar dari UMP. Makanya upah di beberapa kota di Indonesia lebih tinggi dibandingkan upah di ibu kota.

Jika melihat dari jumlah upah yang diberikan, UMP lebih rendah dibandingkan dengan UMK. Oleh karena itu maka tidak heran jika penghasilan buruh di ibu kota Jakarta lebih rendah dibandingkan upah buruh di Karawang dan Bekasi.

(Baca juga : pengalaman bekerja di perusahaan jepang)

Terima kasih telah berkunjung ke blog saya, semoga artikel ini bisa memberi manfaat.



Tidak ada komentar:

Posting Komentar